Diperbarui 31 Okt 2023, 16:13 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Rembuk Indonesia Arifuddin Hamid mengapresiasi langkah Presiden Jokowi mengundang makan siang tiga bakal calon presiden di Istana Merdeka pada Senin, 30 Oktober 2023.

"Pertemuan ini menjadi penting untuk menegaskan netralitas presiden di tahun politik. Hal ini juga menjelaskan sikap negarawan Presiden Jokowi di tengah berbagai rumor dan tudingan dinasti politik. Kita tentu berharap pemilu 2024 berjalan dengan aman dan damai," ujarnya, Selasa (31/10/2023).

Rembuk Indonesia sebagai bagian dari masyarakat sipil berkomitmen untuk Indonesia. Terlebih, sebagai anak muda punya mandat sejarah untuk kontribusi kebangsaan.

"Bonus demografi haruslah jadi berkah untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Hal ini tentunya dengan menjaga stabilitas, kesinambungan, dan perbaikan simultan. Apa yang sudah baik tentu dilanjutkan, yang masih kurang dilengkapi dan diperbaiki," ujar Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini.

Menurutnya, demokrasi dan pembangunan adalah dua hal yang berkaitan. Keduanya mesti berjalan beriringan. Demokrasi yang kuat terlihat pada pelaksanaan pemilu yang lancar, sementara pembangunan yang baik dicirikan oleh pertumbuhan yang inklusif dan merata.

"Esensi dari pertemuan presiden dan capres tersebut adalah bentuk komitmen bersama menjaga derap langkah bangsa ke depan," ujarnya.

Apa yang telah dimulai harus dilanjutkan, bahkan dilembagakan. Guyub politik oleh Presiden Jokowi ini menandaskan bahwa Beliau punya komitmen yang kuat pada demokrasi dan pembangunan.

"Presiden Jokowi adalah milik semua. Segala rumor dan tudingan nyatanya tidak punya landasan mendasar. Bahkan ini harus dipandang sebagai wujud kepemimpinan transformatif, mewariskan kepemimpinan bangsa kepada presiden mendatang," ungkapnya.


Profil
Arifuddin Hamid menulis di berbagai media dan jurnal akademik, serta profesional di berbagai institusi sipil dan pemerintahan. Menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan pendidikan magister (S2) di Program Studi Magister Perencanaan Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan (MPKP) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia.

Publikasi

Publikasi Kolom